Sejarah Desa

Sejarah Desa Panjatan

Pada sekitar abad XIX, tepatnya 100 tahun yang lalu, Desa Panjatan belumlah seramai dan seterang seperti yang dilihat pada saat sekarang ini. Masyarakat pada waktu itu tidak seberuntung masyarakat yang kita jumpai sekarang ini, listrik belum ada apalagi alat transportasi waktu itu sangatlah sederhana dan terbatas, lain sekali dengan yang kita nikmati sekarang. Bermacam-macam bahkan hampir semua dihidupkan dengan mesin alam pada zaman itu belum bersahabat dengan manusia, banjir dimana-mana, bahkan musim pagebluk ikut ambil bagian melengkapi penderitaan yang dialami masa itu, banyak penyakit, banyak kelaparan sehingga banyak pula yang mati.

Konon menurut banyak orang pada masa itu sebelum ada Desa Panjatan sekitar daerah ini yang tampak hanyalah hamparan daratan yang tidak terawat yang dikelilingi rawa-rawa. Daratan di daerah ini dulunya ada 3 buah yaitu Desa Panjatan yang kita kenal sekarang, dan 2 daerah yang lain bernama tanggul yang sekarang kita kenal Desa Depok dan Desa Tayuban.

Seperti yang kita tulis diatas alat transportasi yang digunakan pada zaman itu salah satunya adalah Perahu Gethek ( sebuah alat transportasi yang dibuat dari bambu yang dirangkai ).

Dari 3 daratan tersebut yang memiliki kondisi yang tanahnya agak naik / manjat adalah Desa Panjatan bahkan kondisi tanahnya agak tinggi maka Panjatan inilah yang dipilih untuk menguburkan mayat dari beberapa desa yang ada disekitar, hal ini dapat dilihat dari banyaknya makam-makam yang berada di Desa Panjatan sekarang.

Sejak dulu sebenarnya ketiga daratan yaitu Panjatan, Tayuban dan Depok merupakan daratan yang subur, yang cocok untuk dijadikan lahan Pertanian hanya saja pada waktu itu manusianya masih bodoh dan miskin. Namun tekad mereka sangat besar untuk mengolah daratan itu menjadi daratan yang bermanfaat, tekad itulah akhirnya mendorong mereka untuk membuat tempat pemukiman.

Asal Usul ( Legenda ) Desa Panjatan

Karena daerahnya dikelilingi rawa-rawa maka waktu itu alat transportasi yang digunakan adalah perahu Gethek ( bambu dirangkai ) yang mana pada waktu itu tempat khusus pemberhentiannya adalah Kemendung (perbatasan antara Desa Gotakan dan Panjatan). Dari situlah orang menamakan daerah ini dengan nama Panjatan, artinya daerah naik/manjat.

Sejarah Pemerintahan Desa Panjatan

Pada awal berdirinya pemerintahan Panjatan berbentuk Kalurahan yang dipimpin seorang Lurah dan dibantu 5 Pamong / Perabot, yaitu :

• Bagian Keamanan
• Bagian Kemakmuran
• Bagian Kaum
• Bagian Sosial

Untuk membantu kerja Lurah maka Desa Panjatan dibagi 5 wilayah/pedukuhan yang tiap pedukuhan dipimpin seorang Dukuh, sebagai imbalannya semua mendapatkan tanah bengkok diambilkan dari tanah kasa desa, untuk pembagiannya disesuaikan dengan jabatannya.

Seiring dengan perkembangan zaman, kelurahan berubah menjadi Desa, demikian juga dengan Dukuh menjadi Dusun.

Dan sekarang ini telah mengalami perubahan penyebutan dalam jabatan Perangkat Desa sebagai berikut:

Kepala Desa sebagai Penyelenggara pemerintahan desa dibantu oleh :

1. Sekretariat Desa yang di pimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh:

• Urusan Umum Aparatur Desa
• Urusan Perencanaan dan Keuangan

b. Pelaksana Teknis terdiri dari:

• Seksi Pemerintahan
• Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan
• Seksi Kemasyarakatan

Dan Dukuh sebagai Pelaksana Kewilayahan

Adapun yang dulu Dusun sekarang berubah menjadi Pedukuhan dan disesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku.

 Sejak awal berdirinya sampai sekarang telah mengalami 7 kali pergantian,Kepala Desa yaitu:

1. Masa Kepemimpinan Nagan Wiryoatmo ( 1917-1937 )
2. Masa Kepemimpinan Sosro Amiseno ( 1937-1942 )
3. Masa Kepemimpinan Somo Wihardjo ( 1942- 1986 )
4. Masa Kepemimpinan Hadi Suyono (1986-1996 )
5. Masa Kepemimpinan Mardi Siswoyo ( 1997-2001 )
6. Masa Kepemimpinan Sukarman, S.Pd ( 2002-2011 )
7. Masa Kepemimpinan Arinto Tri Atmoko,SE ( 2012 -2018 )
8. Masa Kepemimpinan Suhartana (2018 - Kepemimpinan Saat ini )

Sejarah Pemerintahan Desa Panjatan

Pembangunan di Desa Panjatan yang dapat kami catat dari beberapa era yang paling menonjol antara lain :

1. Masa Kepemimpinan RM. Nagan Wiryoatmo

Karena masih dalam masa penjajahan sebagian besar pusat Pemerintahan Desa bertempat dirumah Pejabat yang bersangkutan.

2. Masa Kepemimpinan Bpk. R. Sosro Amiseno

Karena masih dalam masa penjajahan sebagian besar pusat pemerintahan desa bertempat dirumah pejabat yang bersangkutan.

3. Masa Kepemimpinan Bpk. Somo Wihardjo

• Merintis pelebaran jalan
• Merintis Sekolah Taman Kanak-kanak
• Pembuatan Saluran Drainase
• Pembangunan Kantor Desa
• Pembangunan Balai Desa

4. Masa Kepemimpinan Bpk. Hadi Suyono

• Pembangunan Drainase dan Talud Jalan
• Pembuatan Lapangan Olah Raga
• Pembangunan Kios Desa

5. Masa Kepemimpinan Bpk. Mardi Siswoyo

• Rehab Kantor Desa
• Pembangunan Kantor Desa ( Bantuan Propinsi )
• Pembangunan Door Loop
• Pembangunan Kios Desa
• Pembangunan Lantainisasi Keluarga miskin

6. Masa Kepemimpinan Bpk. Sukarman, S.Pd

• Pembangunan Pasar Desa
• Pengaspalan Jalan
• Pembangunan Kios Desa
• Cor Blok
• Talud Jalan
• Rehab Balai Desa

7. Masa Kepemimpinan Bpk. Arinto Tri Atmoko, SE

• Pembuatan jalan baru pedukuhan
• Merintis pembangunan Masjid
• Pembangunan Talud batas Desa
• Peningkatan status jalan
• Perkerasan jalan dan Cor Blok Dusun
• Pembangunan Joglo Balai Balai Desa
• Program bantuan bedah rumah

Dan rencana pembangunan lain yang belum dilaksanakan terkait dengan masa kerja yang masih berjalan. (Adm)